Training of Trainers Resource Efficient and Cleaner Production

News

Pusat Produksi Bersih Nasional berkolaborasi dengan Indonesia Business Council Sustainable Development (IBCSD) mengadakan kegiatan Training of Trainers Resource Efficient and Cleaner Production (RECP). Acara ini bertempat di Ra Premiere Simatupang, Jakarta Selatan pada tanggal 27-28 Februari 2025.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh isu pemanasan global dan perubahan iklim yang terus menjadi perhatian akibat meningkatnya konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Aktivitas manusia, seperti penggunaan bahan bakar fosil, perubahan tata guna lahan, serta konsumsi energi yang tinggi, menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi ini.

Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat bahwa emisi GRK dari sektor industri di Indonesia mencapai 238,1 juta ton CO₂e pada tahun 2022, berkontribusi sekitar 20% terhadap total emisi nasional. Selain itu, konsumsi energi industri terus meningkat, menyumbang 46% dari total penggunaan energi nasional, sebagaimana tercatat dalam Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2024 yang dirilis Kementerian ESDM.

Di sisi lain, kebutuhan air di Indonesia juga mengalami peningkatan signifikan seiring pertumbuhan populasi dan ekspansi industri. Menurut proyeksi Bappenas, permintaan air diperkirakan akan terus melonjak hingga 2045, terutama di sektor industri, rumah tangga, dan irigasi. Dampaknya, efisiensi dalam pengelolaan sumber daya menjadi semakin mendesak bagi industri untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan.

Penerapan Resource Efficient and Cleaner Production (RECP) berperan krusial dalam membantu sektor bisnis dan industri mengoptimalkan konsumsi sumber daya, meningkatkan efisiensi operasional, serta menekan dampak negatif terhadap lingkungan. Indonesia telah mengambil langkah strategis untuk mendorong implementasi RECP di sektor industri, salah satunya melalui peran Pusat Produksi Bersih Nasional (PPBN) yang telah menjalankan berbagai program RECP guna meningkatkan efisiensi energi, optimalisasi penggunaan air, serta pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan.

Namun, upaya penerapan RECP masih menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa kendala utama yang dihadapi mencakup keterbatasan tenaga kerja yang kompeten, rendahnya kesadaran dan komitmen industri, serta terbatasnya infrastruktur dan teknologi yang mendukung. Faktor-faktor ini menjadi tantangan yang perlu diatasi agar implementasi RECP dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi industri serta lingkungan.

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan tenaga profesional RECP yang kompeten, guna memperluas penerapan RECP di berbagai sektor industri. Kegiatan pelatihan ini menghadirkan dua pembicara yang ahli di bidang RECP, yaitu Mr. Salil Dutt selaku UNIDO Chief Technical Adviser, serta Ibu Mariati Abdulkadir selaku RECP Expert untuk Global Eco-Industrial Park Programme Indonesia (GEIPP-Indoensia). Di bawah naungan PPBN, sejumlah 20 Trainer yang telah mengikuti acara Training on Trainers akan menjadi garda terdepan dalam kegiatan pelatihan, pendampingan, dan konsultasi mengenai RECP. Melalui peningkatan kapasitas trainer, pelatihan ini diharapkan dapat mempercepat implementasi RECP di Indonesia serta memberikan manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan industri dan lingkungan.

Penulis: Muhammad Hilmazar Hawari

Editor: Amelia Agusni

Tag Post :
Share This :
  • Login
  • Register