The New Industrial Policy Landscape of East and Southeast Asia: Accelerating SDG Through Modern Industrial Policy

News

Pada tanggal 10 April 2025, Pusat Produksi Bersih Nasional menghadiri acara The New Industrial Policy Landscape of East and Southeast Asia. UNIDO bekerja sama dengan ADBI mengadakan peluncuran Industrial Development Report 2024 khususnya untuk area Asia Timur dan Tenggara yang diadakan secara hybrid di Jakarta. Acara ini dibuka dengan sambutan dari perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, ADBI, dan UNIDO.

Sebagai pembicara utama, Prof. Keun Lee dari Seoul National University menyampaikan presentasinya mengenai strategi industri untuk menghindari perangkap pendapatan menengah dan mencapai status pendapatan tinggi di Asia Timur dan Tenggara pada tahun 2050. Beliau menyampaikan keberhasilan Malaysia khususnya dalam sektor industri minyak sawit dan perbandingan beberapa kota di Asia Timur dan Tenggara yaitu Penang, Taipei, dan Shenzen. Berdasarkan analisis dari ketiga kota tersebut, beberapa faktor penting dalam kebijakan industri adalah kepemilikan lokal, kedisiplinan dalam menghadapi pasar global (“stick”) dan dukungan pemerintah (“carrot”).

Sesi pertama didahului dengan presentasi Nobuya Haraguchi dari UNIDO mengenai temuan utama dalam IDR 2024. Asia Pasifik dinilai memiliki kinerja yang cukup baik khususnya di pencapaian SDG 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Tiga area kebijakan untuk Asia Pasifik adalah membangun klaster industri yang terfokus pada transisi energi, digitalisasi untuk meningkatkan daya saing, dan menarik investasi asing langsung (foreign direct investment). Presentasi langsung dilanjutkan dengan diskusi panel mengenai perumusan kebijakan industri baru Filipina, Malaysia, dan Viet Nam.

Diskusi panel sesi kedua bertemakan Kebijakan Industri Hijau pada Negara-negara Berpendapatan Menengah dengan fokus pada Asia Timur dan Tenggara. Kesimpulan yang didapat dari diskusi panel dari berbagai tenaga ahli adalah pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mendukung pertumbuhan industri hijau, insentif yang konsisten, infrastruktur yang mendukung, dan strategi jangka panjang maupun pendek beserta monitoring pencapaian target.

Pusat Produksi Bersih Nasional turut serta mendukung kebijakan industri modern untuk mempercepat penerapan SDGs melalui Resource Efficient and Cleaner Production (RECP) sebagai core business Pusat Produksi Bersih Nasional. Dengan penerapan RECP pada sektor industri, diharapkan dapat membantu industri dalam melakukan transisi energi, meningkatkan daya saing maupun investasi asing, serta mempercepat pertumbuhan industri hijau di Indonesia.

Penulis: Mariati Abdulkadir, Muhammad Hilmazar Hawari

Editor: Amelia Agusni

Tag Post :
Share This :
  • Login
  • Register