Pusat Produksi Bersih Nasional turut hadir dalam acara “Standards and Best Practices for Circular Economy: Sustainable Growth in the Pulp and Paper Industries” yang diselenggarakan di Jakarta International Expo Kemayoran pada tanggal 21 Agustus 2024. Acara ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dalam industri pulp dan kertas untuk membahas penerapan ekonomi sirkular sebagai langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ibu Liana Bratasida, Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia, yang menekankan pentingnya adopsi standar dan praktik terbaik untuk mendukung industri pulp dan kertas dalam transisi menuju ekonomi sirkular. Mr. Wang Jianmin dari Navigator (Shandong) Innovation Development Co., Ltd mempresentasikan beragam produk yang dapat menjadi alternatif ramah lingkungan, termasuk barang sekali pakai dari plastik, PLA, dan produk cetakan pulp. Beliau juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi, terutama dalam pengendalian penggunaan bahan plastik.
Prof. Huang Junyan, Sekretaris Jenderal Komite Profesional Pengemasan Pulp Cetakan dari Federasi Pengemasan Tiongkok, menjelaskan tentang perkembangan industri pulp cetakan yang terus meningkat pesat pada tahun 2022 dan 2023. Beliau juga memaparkan tantangan yang dihadapi, termasuk dalam pengendalian penggunaan plastik yang masih tinggi, serta pentingnya penerapan kemasan hijau sebagai solusi masa depan. Ibu Rosalia dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) memaparkan peluang dan tantangan dalam mengimplementasikan ekonomi sirkular berdasarkan standar ISO 59000:2024. Beliau menyoroti pentingnya transisi dari ekonomi linear ke ekonomi sirkular, di mana limbah diubah menjadi sumber daya. Ibu Rosalia juga memperkenalkan empat standar internasional yang akan diadopsi sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk mendukung penerapan ekonomi sirkular di Indonesia.
Bapak Liang Wien dari Zhengzhou Yunda Paper mempresentasikan teknologi terbaik yang mendukung ekonomi sirkular, termasuk desain proses Yunda I-OCC yang dapat menghemat energi hingga 20% dan mengurangi biaya produksi. Sementara itu, Bapak Fani Wiardi dari Solenis Technologies Indonesia memperkenalkan solusi inovatif untuk kemasan berkelanjutan, seperti lapisan penghalang ramah lingkungan yang dapat menggantikan penggunaan plastik. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta berkesempatan untuk bertanya dan mendiskusikan lebih lanjut tentang implementasi ekonomi sirkular di industri pulp dan kertas. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah mengenai standar di Tiongkok yang dapat diakui secara internasional, serta bagaimana perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat mempersiapkan diri dalam mengadopsi standar tersebut.
Pusat Produksi Bersih Nasional berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya dalam penerapan ekonomi sirkular di Indonesia, guna mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan melalui metode Resource Efficiency & Cleaner Production (RECP), seperti mengukur pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), penurunan pemakaian sumber daya seperti penggantian penggunaan polyethylene, dan lainnya. Selain itu, Pusat Produksi Bersih Nasional juga melakukan kajian kelayakan dan studi bisnis untuk menentukan opsi proses produksi suatu industri serta pengolahan produk samping yang paling efektif dan efisien yang dapat diterapkan di berbagai sektor industri, termasuk ke dalamnya industri pulp dan kertas. Dengan cara ini, industri pulp dan kertas dapat memilih opsi proses produksi serta pengolahan produk yang tepat berdasarkan analisis yang menyeluruh dan data yang akurat.
Penulis: Muhammad Hilmazar Hawari