Pusat Produksi Bersih Nasional berperan dalam “Akselerasi Transformasi Ekonomi Hijau”

News

[Selasa, 3 Desember 2024] Telah dilaksanakan Dialog Nasional “Akselerasi Transformasi Ekonomi Hijau” yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, bekerjasama dengan lima agensi Persatuan Bangsa-Bangsa/United Nations (PBB/UN) melalui program Partnership for Action on Green Economy (PAGE). Kegiatan dialog nasional ini mencakup diseminasi hasil program PAGE Indonesia, peluncuran Program PAGE Indonesia fase 2, pameran, serta talk show/seminar.

Indonesia sedang menghadapi dampak serius dari 3 krisis planet (triple planetary crisis) yang meliputi perubahan iklim, polusi, dan ancaman terhadap biodiversitas. Kerugian yang dialami mencapai 544 triliun rupiah dalam kurun waktu 2020-2024, mendorong pemerintah untuk menetapkan sejumlah strategi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Transformasi ekonomi hijau difokuskan pada lima sektor kunci: tekstil, pangan, konstruksi (khususnya besi dan baja), elektronik, dan retail dengan perhatian khusus pada penanganan kemasan plastik.

Untuk mendukung transisi menuju ekonomi hijau, pemerintah merancang sejumlah skema pembiayaan inovatif. Instrumen keuangan seperti green sukuk, SDG One, serta upaya peningkatan akses pendanaan global dan investasi swasta rendah karbon menjadi strategi utama dalam mendorong transformasi berkelanjutan. Berbagai institusi nasional telah menunjukkan komitmen mereka melalui program dekarbonisasi yang konkret. Pertamina, misalnya, telah menetapkan target Net Zero Emission pada tahun 2060 dengan strategi dekarbonisasi dan transisi energi yang komprehensif. Sementara itu, PUSRI fokus pada revitalisasi pabrik menggunakan teknologi rendah emisi, dan PT Gunung Raja Paksi telah meluncurkan strategi ESG serta peta jalan menuju emisi nol bersih.

Meskipun demikian, transformasi ini tidak terlepas dari sejumlah tantangan. Infrastruktur kendaraan listrik yang belum memadai, kebutuhan peningkatan keterampilan tenaga kerja, dan perlunya kebijakan yang mendukung transisi berkeadilan menjadi fokus diskusi dalam Dialog Nasional ini. Pemerintah dan para pemangku kepentingan terus berupaya menciptakan ekosistem yang mendukung transformasi ekonomi hijau secara berkelanjutan.

Transformasi menuju ekonomi hijau bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Pusat Produksi Bersih Nasional turut berkomitmen dalam mendukung percepatan ekonomi hijau, dibuktikan dengan penerimaan penghargaan sebagai salah satu pemangku kepentingan pada program PAGE Fase 1 sebagai tanda kontribusi dalam mendukung akselerasi ekonomi hijau, melalui studi Resource Efficiency and Cleaner Production (RECP) pada perusahaan besi baja dan pupuk. Studi RECP pada perusahaan besi baja dengan PT Gunung Raja Paksi dan PT Tata Metals Indonesia sebagai pilot units, menunjukkan bahwa penerapan RECP dapat meningkatkan efisiensi energi dari -9% menjadi 77%, serta efisiensi air dari 8% menjadi 28%. Sementara itu, pada studi RECP pupuk melibatkan PT Pupuk Iskandar Muda, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwidjaja, dan PT Pupuk Kujang Cikampek sebagai pilot units, menunjukkan bahwa penerapan RECP dapat mengurangi konsumsi energi sebesar 17,446,752 GJ. Dengan menerapkan efisiensi dan produksi bersih pada proses produksi, diharapkan dapat menciptakan ekonomi hijau serta mendukung program pemerintah menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.



Penulis: Muhammad Hilmazar Hawari

Editor: Amelia Agusni

Tag Post :
Share This :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Login
  • Register