Workshop Monitoring & Evaluasi SPP, Benchmarking Ekolabel, serta Instrumen dan Insentif UKM

News

[Jakarta, 4-6 September 2023] Untuk mendukung pembangunan berkelanjutan serta ekonomi sirkular di Indonesia, Pusat Fasilitasi Penerapan Standar Instrument Lingkungan Hidup (Pusfaster) – KLHK bekerja sama dengan GIZ menyelenggarakan  proyek “The Scaling Sustainable Consumption and Production: Ecolabelling and Green Public Procurement for a Low-Carbon Pathway in Southeast Asia (Scaling SCP)” dengan pendanaan dari The International Climate Initiative (IKI) column III, selanjutnya disebut Proyek GPP.

Pusat Produksi Bersih Nasional (PPBN) berkesempatan menjadi bagian dari penyelenggaraan proyek tersebut sebagai konsultan yang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendukung pengembangan Rancangan Draft Kriteria Produk Ramah Lingkungan.

Kali ini, Proyek GPP mengadakan kegiatan Workshop Monitoring dan Evaluasi Sustainable Public Procurement (SPP), Ecolabel benchmarking, serta Instrumen dan Insentif untuk UKM yang dilaksanakan pada tanggal 4-6 September 2023. Peserta workshop berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, LKPP, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian PUPR, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Bank BRI, Bank BNI, Pakar LCA, GIZ, dan Pusat Produksi Bersih Nasional (PPBN), dengan narasumber inti adalah Oko Institute – Jerman. 

Workshop bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai Rancangan Kerangka Kerja Sistem Monitoring & Evaluasi untuk SPP di Indonesia dan diskusi interaktif untuk mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan dalam hal pengembangan Key Performance Indicator pelaksanaan Monitoring & Evaluasi, serta pengembangan STAP (Jangka Pendek Rencana Aksi) Monitoring & Evaluasi mengenai penghitungan dampak lingkungan dalam menentukan kategori produk Green Public Procurement.

Secara teknis, workshop terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama adalah penguatan muatan substansi dan peraturan terkait produk ramah lingkungan dan SPP serta perangkat LCA yang menjadi instrumen dalam menilai aspek lingkungan dari suatu produk. 

Bagian kedua adalah penguatan mengenai Benchmarking sebagai metode yang dipilih dalam mengembangkan kriteria lingkungan pada suatu produk. Metode ini sering dilakukan sebagai tolok ukur dan proses pengumpulan evidence mengenai performance lingkungan pada suatu produk. Pendekatan ini diharapkan dapat mempercepat proses perumusan kriteria aspek lingkungan pada suatu produk.

Bagian ketiga adalah melihat kesiapan UKM terhadap pelaksanaan kebijakan GPP/SPP di Indonesia. Salah satu sasaran dari workshop ini adalah menyiapkan UKM untuk dapat berperan dalam pelaksanaan kebijakan GPP/SPP. Usulan dan rekomendasi dari berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan agar langkah yang akan ditempuh dapat teridentifikasi secara tepat dan cepat, sehingga rencana aksi jangka panjang (LTAP) SPP menjadi lebih realistis.

Pusat Produksi Bersih Nasional berperan dalam hal fasilitasi dan mengarahkan diskusi agar sesuai koridor dan memastikan tujuan rapat dapat tercapai sesuai dengan yang direncanakan. Teknik fasilitasi sangat penting dalam sebuah kegiatan yang melibatkan banyak pihak dan banyak pemikiran. Pusat Produksi Bersih Nasional dengan pengalaman dibidang resource effisiency,  produk bersih dan LCA banyak mewarnai jalannya diskusi dengan muatan substansi tersebut, sehingga selain mendapat input, peseta workshop juga mendapatkan pengayaan substansi ini.

Workshop menghasilkan usulan produk kriteria ramah lingkungan yang berpotensi untuk diterapkan pada UKM diantaranya adalah Batik, Mebel Furnitur, Biji Coklat, Benih Hortikultura, Pupuk Organik, Minyak Atsiri, Obat Herbal/Jamu, serta Makanan dan Minuman (untuk jenis produk Kopi sudah mendapatkan dukungan pada program “Kopi Khatulistiwa” yang diadakan oleh Bank BNI dalam membantu petani kopi untuk mendapatkan pinjaman KUR). 

Beberapa usulan produk ini nantinya akan dianalisa dan dikaji oleh PPBN sehingga diperoleh 10 daftar produk yang nantinya akan dikembangkan Kriteria ramah lingkungannya atau disebut sebagai produk GPP/SPP. 

Workshop merupakan salah satu deliverable Proyek GPP yang secara strategis akan berfokus pada peningkatan praktik-praktik berkelanjutan dan ramah lingkungan di dalam negeri, dengan penekanan khusus pada peran pemerintah dalam transformasi pertumbuhan ekonomi dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 12, yaitu pola konsumsi dan produksi berkelanjutan. Melalui pendekatan multi-aspek, proyek ini berupaya mengembangkan kriteria produk ekolabel, melakukan benchmarking pada produk ramah lingkungan, memberdayakan UKM (Usaha Kecil dan Menengah), dan meningkatkan sistem pemantauan dan evaluasi LKPP di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Berkelanjutan.

Penulis: Monica Evanty P

Editor: Amelia Agusni

Tag Post :
Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Post

  • Login
  • Register